Muhammad Falah Al-Bana

What do not people do to achieve success

Jumat, 20 Januari 2017

Lab 18 – VTP ( VLAN Trunking Protocol )

VTP digunakan ketika kita memiliki banyak switch dan memiliki VLAN yang sama. Dan kita hanya perlu membuat 1 switch sebagai VTP server dan client pun akan mengikuti. Dalam VTP ada 3 mode :                1.       Server                2.       Trasparent              ...

Lab 17 – Static Etherchannel L3

Untuk konfigirasinya sama saja sama seperti Switch Layer 2, Namun kita akan menggunakan Static Etherchannel. Pada Static Etherchannel jika mode nya access maka pasangannya harus mode access. Pada Static Etherchannel mendukung mode pada L2. MLS1(config)#int range fa0/1-3 MLS1(config-if-range)#channel-group 1 mode ? active Enable LACP unconditionally auto Enable PAgP only if a PAgP device is detected desirable Enable PAgP unconditionally on...

Lab 16 – EtherChannel PaGP

PaGP prinsipnya hampir sama dengan LaCP namun PaGP merupakan standart Cisco ( Cisco Proprietary ). PaGP juga mempunyai mode :            1.       Auto            2.       Desirable Topologinya sama seperti sebelumnya. Konfigurasi pada switch 0 Switch0(config)#in range fa0/1-3 Switch0(config-if-range)#channel-group 1...

Lab 15 - Etherchannel LaCP

Pada switch kita tidak dapat menggunakan beberapa kabel karena mekanisme STP untuk mencegah Looping. Namun kita dapat menggunakan Etherchennel. Ada 3 tipe Etherchennel, yaitu :                1.       L2 Etherchannel LaCP ( Open Standart )                2.       L2 Etherchannel PaGP ( Cisco Prioprietary...

Lab 14 – Mengamankan Interface dengan Port-Security

Dalam switch tidak ada batasan dalam jumlah Mac- Address yang dipelajari dalam suatu interface. Maka kita dapat membatasi jumlah Mac – Address dengan alasan untuk keamanan dengan mengkonfigurasi Port – Security. Port – Security dapat digunakan untuk :              1.       Membatasi Jumlah Mac – Address dalam satu interface              2.       Mengijinkan...

Lab 13 – Spanning Tree Protocol (PVST)

STP atau spanning Tree  Protocol adalah protocol yang digunakan untuk mencegah looping pada switch. Karena switch jika tidak mengetahui paket data akan dikirim kemana maka akan melakukan broadcasting, kesemua interface kecuali ke pengirim. Dengan STP maka salah satu port akan di block. Tanpa kita konfigurasi juga, switch sudah menggunakan sistem ini. Bagaimana penentuan bloknya ?                ...

Rabu, 18 Januari 2017

Lab 12 – Spanning Tree Portfast

Pada saat kita mengkoneksikan kabel ada indikasi warna orange. Orange tersebut menyatakan proses yang membutuhkan waktu sekitar 50 detik. Dalam proses tersebut butuh beberapa proses sebagai berikut : Portfast ini digunakan untuk proses antar switch. Dan jika mengarah ke Client tidak dibutuhkan. Switch(config)#int fa0/1 Switch(config-if)#spanning-tree portfast %Warning: portfast should only be enabled on ports connected to a single host....

Lab 11 – SSH pada Switch atau Router

Telnet atau SSH pada dasarnya sama digunakan untuk meremote device menggunakan Ip Address. Hanya saja bedanya SSH di encrypsi jadi paket data yang berjalan tidak dapat di baca. Kita atur SSH pada MLS1 MLS1(config)#username SSH password falah MLS1(config)#ip domain name falah.kgb MLS1(config)#crypto key generate rsa The name for the keys will be: MLS1.falah.kgb Choose the size of the key modulus in the range of 360 to 2048 for your General...

Minggu, 15 Januari 2017

Lab 10 – Telnet pada Switch atau Router

Jika router atau switch kita ada di Bandung dan kita ada di Jakarta bagaimana kita meremote nya ? Tentusaja kita dapat menggunakan telnet. telnet pada switch atau router sama saja. Yang berbeda adalah bagamana pemasangan Ip Address nya. Kita memakai Konfigurasi Lab yang Sebelumnya. Kita akan mengkonfigurasikan telnet pada MLS1 dan membuat VLAN30 sebagai remote-accessnya MLS1(config)#vlan 30 MLS1(config-vlan)#name Remote-Aaccess MLS1(config-vlan)#ex MLS1(config)#int...

Lab 9 – Konfigurasi DHCP Client pada Switch atau Router

Digunakan jika kita ingin DHCP Server yang sudah terkonfigurasi pada jaringan kita dan kita ingin menggunakan DHCP Client pada Switch ataupun Router. Menggunakan topologin yang sebelumnya. Hal yang pertama dilakukan adalah mengubah interface yang menuju arah Switch atau Router yang ingin di dhcp agar menggunakan VLAN. MLS1(config)#int fa0/4 MLS1(config-if)#switchport mode acc MLS1(config-if)#switchport acc vlan 20 Selanjutnya...

Lab 8 – Konfigurasi DHCP Server

DHCP dapat dilakukan di MLS atau di router. Fungsinya adalah memberikan Ip Address secara otomatis ke Client yang mengaktifkan DHCP Client. Kita menggunakan topologi dari lab sebelumnya. Namun hapus terleih dahulu Ip Address yang tadi di berikan untuk configurasi DHCP Server dan DHCP Client. Konfigurasi pada MLS1 MLS1(config)#ip dhcp pool VLAN10 MLS1(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0 MLS1(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8 MLS1(dhcp-config)#default-router 192.168.1.254 MLS1(config)#ip...

Lab 7 – Konfigurasi Trunk pada MLS ( Switch L3 )

Msl ( Multi Layer Switch ) merupakan switch yang mensupport Layer 3 dan Layer 2. Jadi pada switch ini kita dapat menkonfigurasikan Ip Address dan melakukan routing. Namun untuk konfigurasi Trunk nya agak berbeda. Konfigurasi semua Ip Address pada setiap  PC. Lalu konfigurasikan VLAN pada MLS 1 dan MLS 2. Konfigurasikan juga Trunk pada interface yang menuju switch lain. Switch(config)#hostname MLS1 MLS1(config)#VLAN 10 MLS1(config-vlan)#name...